Bagian Otak dan Fungsinya serta contoh gangguan otak
1.Marsha Regita WEP 4.Johari Purba
2.Nur Chairiah Lubis 5.Ferry Aprianto
3.Meyfriza Syafira 6.Dwi Aprila
1. Otak
Besar (Cerebrum)
Sesuai
dengan namanya, otak besar merupakan bagian yang terbesar pada otak. Otak besar
merupakan bagian yang membedakan antara otak manusia dengan otak binatang.
Dengan otak besar, manusia dapat berpikir, mengendalikan pikiran, berbicara,
mengingat, dan bahkan berbicara. Kecerdasan seseorang juga turut diukur
berdasarkan kemampuan otak besar.
Otak
besar dibagi lagi menjadi beberapa bagian yang menyusunnya, yaitu :
1. Lobus
Frontal, yaitu
bagian otak besar yang menduduki bagian terdepan dari sturktur otak besar.
Lobus temporal memiliki hubungan dengan perilaku manusia, seperti kemampuan
bergerak, kognitif, perencanaan, penyelesaian masalah, kreativitas, pusat
control perasaan, seks, dan kemampuan berbahasa.
2. Lobus
Parietal, merupakan
bagian otak besar yang berada di tengah. Lobus Parietal berhubungan dengan
proses sensorik tubuh berupa tekanan, sentuhan, rabaan, dan lain-lain.
3. Lobus
Occipital, merupakan
bagian otak besar yang berada paling belakang. Bagian otak besar ini memiliki
hubungan dengan penglihatan (visual) manusia, sehingga tubuh mampu membedakan
segala hal yang dilihat oleh mata.
4. Lobus
temporal, merupakan
bagian otak besar yang berada di bagian samping kiri dan kanan otak. Lobus
temporal berhubungan dengan suara (verbal) manusia, sehingga dengan adanya
lobus temporal ini, manusia dapat berbicara serta membedakan berbagai bahasa
yang digunakan.
2. Otak
Kecil (Cerebellum)
Otak
kecil merupakan bagian otak yang berada di bawah lobus occipital otak besar,
tepatnya di bagian belakang kepala, dan berhubungan dengan leher bagian atas.
Otak kecil memiliki hubungan dengan fungsi gerakan manusia, seperti mengontrol
gerakan manusia, mengontrol gerak koordinasi antar otot, mengatur keseimbangan
tubuh, dan mengatur sikap dan posisi tubuh. Tanpa adanya otak kecil, maka dapat
dibayangkan betapa sengsaranya hidup manusia. Gerakan menjadi tidak
terkoordinasi dengan baik, sehingga mengakibatkan seseorang tidak dapat
menggunakan otot-ototnya untuk melakukan aktivitas.
3. Batang
Otak (Brainsteam)
Batang
otak ialah bagian otak yang tidak kalah penting dengan otak besar dan otak
kecil. Batang otak berada di leher bagian atas dan memanjang hingga sampai ke
sumsum tulang belakang manusia. Batang otak mengatur fungsi dasar manusia,
seperti mengatur proses pernapasan, proses denyut jantung, proses kerja ginjal,
dan hal lain yang vital bagi manusia. Oleh karena itu, di dalam medis dikenal
dengan mati batang otak, yaitu suatu keadaan cederanya batang otak yang
mengakibatkan orang tersebut mati biologis.
Batang
otak terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Otak
Tengah (Mesencephalon), merupakan
bagian batang otak yang menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil.
Otak tengah berhubungan dengan proses penglihatan pada manusia.
2. Medulla
Oblongata, merupakan
titik awal dimulainya saraf yang akan menuju ke tulang belakang sehingga
seterusnya akan dilanjutkan ke seluruh tubuh. Medulla oblongata berhubungan
dengan pengontrolan fungsi otomatis organ-organ pada manusia.
3. Pons, merupakan
bagian batang otak yang terletak di bawah medulla oblongata dan mengatur serta
meneruskan segala informasi ke bagian otak yang lain.
Sistem
limbik merupakan bagian otak yang terletak di tengah-tengah otak. Komponen sistem
limbik yaitu hipotalamus, thalamus, amigdala, korteks limbic, dan hippocampus.
Sistem
limbik merupakan bagian otak yang berhubungan dengan alam sadar manusia. Pusat
emosi, pusat data, pusat haus, pusat lapar, pusat dorongan seks, dan masih
banyak lagi. Bahkan LeDoux mengistilahkan sistem limbik sebagai tempat duduk
bagi segala nafsu manusia, tempat penghargaan, kejujuran, dan tempat
bermuaranya cinta dan benci.
AFASIA
Merupakan
sulit bicara yang biasa terjadi pascastroke biasanya membuat seseorang rendah
diri dan minder bergaul. Padahal, menjalin komunikasi dengan lingkungan menjadi
obat mujarab untuk penyembuhan stroke.
Di usia yang terhitung belia, David Dow,
10, dari Madison, Ohio, Amerika Serikat, telah mengalami stroke. Stroke yang
terjadi pada 1995 ini disebabkan adanya kelainan genetik langka yang
Melalui dua operasi, David pun bisa lolos dari serangan stroke tersebut. Namun, dia mengalami afasia atau kesulitan bicara pascastroke. Tentu saja, kondisi ini membuat David kurang percaya diri. Beruntung, ibu dan ayah tirinya sangat mendukung dan memberi semangat kepada David. Begitu juga dengan teman-teman di sekolahnya yang memberikan dukungan agar David tidak minder dengan afasia yang dialaminya.
Keluarga Dow juga memberikan David les belajar tambahan setiap hari, kursus komputer, dan kelas seni. David juga berhasil menulis buku tentang kisahnya sebagai pasien stroke yang laris di pasaran, mendesain peralatan tulis dan kaus. Kini, David sedang menjalani kuliahnya di perguruan tinggi lokal dan bekerja paruh waktu di perusahaan ritel Abercrombie and Fitch.
David adalah contoh pasien afasia yang berhasil bertahan hidup berkat dukungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Tapi di luar itu, lebih banyak orang yang gagal kembali bergaul dengan lingkungan garagara dia mengalami afasia.
Afasia didefinisikan sebagai gangguan berbahasa yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak. Penyebab tersering adalah akibat stroke.”Tidak hanya stroke, bisa juga karena tumor otak atau perdarahan di pusat otak,” ujar spesialis saraf dari FKUI/RSCM, dr Silvia Francina Lumempouw SpS (K) ketika dihubungiSindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar