KULTUR DAN ETNIS
Kultur
Kultur
adalah pola perilaku, keyakinan, dan semua produk lain dari kelompok orang
tertentu yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi selanjutnya.
Para
psikolog dan pendidikan yang mempelajari kultur sering kali tertarik untuk
membandingkan apa yang terjadi antara perbedaan kultur ini.Studi lintas-kultural
adalah studi yang membandingkan apa yang terjadi dalam satu kultur dengan apa
yang terjadi dengan kultur lainnya ;
menyediakan informasi tentang seberapa perilaku tertentu adalah perilaku khusus
dari suatu kultur.
Perbedaan dalam kultur ini
dideskripsikan dengan dua istilah:
·
Individualisme adalah seperangkat nilai
yang mengutamakan tujuan personal diatas tujuan kelompok.
·
Kolektivisme adalah seperangkat nilai yg
mendukung kelompok.
Status Sosioekonomi
Status
Sosio-ekonomi (SES) adalah kategori orang berdasarkan karakteristik ekonomi,
individual, dan pekerjaannya.Penekanannya dititik beratkan pada perbedaan
antara individu dengan status sosio-ekonomi rendah dan menengah. Individu
dengan SES rendah biasanya kurang mendapat pendidikan dan kurang sumber daya
ekonomi nya.
Etnis
Kata
etnis berasal dari kata Yunani yg berarti “bangsa”. Etnisitas (etnicity) adalah
pola umum atau karakteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras,
agama, dan bahasa.
Isu Bahasa
Pendidikan
Bilingual bertujuan mengajarkan mata
pelajaran kepada anak imigran dengan menggunakan bahasa asli mereka sembari
secara bertahap memberikan pengajaran menggunakan bahasa Inggris.Hal ini
dilakukan untuk membantu mereka menghargai keluarga dan nilai kultur dan
meningkatkan kepercayaan diri.
PENDIDIDIKAN MULTIKULTURAL
Pendidikan
multikultural adalah pendidikan yang menghargai diservitas dan mewadahi
perspektif dari berbagai kelompok kultural atas dasar basis reguler.Pendidikan
multikultural ini bertujuan untuk pemerataan kesetaraan dan keadilan sosial
dalam masyarakat untuk wanita serta orang kulit berwarna termasuk kelompok
minoritas.
Ada 2 komponen utama dalam keadilan
sosial ini, yaitu :
Reduksi Prasangka >> aktivitas
yang dapat diimplementasikan guru di kelas untuk mengeliminasi pandangan
negatif dan stereotip terhadap orang lain.
Pedagogi Ekuitas >> modifikasi
proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi yang tepat untuk semua
kelompok etnis.
Memberdayakan Murid
Pemberdayaan (empowerment) berarti
memberi orang keahlian intelektual dan kemampuan mengcoping masalah agar
berhasil dan menciptakan dunia yang lebih adil.
Dari pendidikan multikultural ini
diharapkan dapat meningkatkan rasa harga diri minoritas, mengurangi prasangka,
dan memberikan kesempatan pendidikan yg lebih setara.
Pengajaran yang Relevan Secara Kultural
Pengajaran yang relevan secara kultural
adalah aspek penting dari pendidikan multikultural. Pengajaran ini dimaksudkan
untuk menjalin hubungan dengan latar belakang kultural dari pelajar.
Pakar pendidikan multikultural percaya
bahwa guru yang baik akan mengetahui dan mengintegrasikan pengajaran yang relevan
secara kultural ke dalam kurikulum karena akan membuat pengajaran menjadi lebih
efektif (Diaz, 2001).
Pendidikan yang Berpusat pada Isu
Ini juga merupakan aspek penting dalam
pendidikan multikultural. Pendidikan yang berpusat pada isu ini terkait erat
dengan kesetaraan, keadilan sosial dan pendidikan moral.
Meningkatkan Hubungan Diantara Anak dari Kelompok Etnis yang Berbeda
Beberapa strategi untuk meningkatkan
hubungan antara anak dari kelompok etnis yang berbeda, yaitu :
Kelas Jigsaw, yakni kelas dimana murid
dari berbagai latar belakang kultural yang berbeda diminta bekerja sama untuk
mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan
yang sama.
Kontak personal, dengan orang lain dari
latar belakang kultural yang berbeda, maksudnya adanya hubungan antara guru dan
staf sekolah dengan latar belakang kultural yang berbeda dalam berinteraksi
atau bersosialisasi dengan murid. Agar dapat memperbaiki hubungan antara etnis
di kalangan murid.
Pengambilan perspektif, yaitu seperti latihan
atau aktivitas yang dapat membantu murid melihat perspektif orang lain dapat
meningkatkan relasi antar-etnis.
Pemikiran kritis dan inteligensi
emosional, mengurangi bias, meningkatkan toleransi dan lain sebagainya.
GENDER
Gender adalah dimensi sosiokultural dan
psikologis dari pria dan wanita.
Peran gender (gender role) adalah
ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana pria dan wanita seharusnya
berpikir, merasa, dan berbuat.
Pandangan terhadap Perkembangan Gender
1. Pandangan Biologis
Tak satu pun yang menyangkal bahwa ada
perbedaan genetik, biokimia, dan anatomi antar jenis kelamin. Bahkan pakar
gender yang menganut pandangan environmental juga mengakui bahwa gadis dan
jejaka diperlakukan secara berbeda karena perbedaan fisik dan peran mereka
dalam proses reproduksi. Ada beberapa isu yg memiliki pengaruh langsung maupun
tidak langsung pada faktor biologis dan lingkungan. Misalnya, androgen adalah
hormon seks dominan dalam diri pria sedangkan pada pada wanita corpus
collosumnya lebih besar ketimbang pria.
2. Pandangan Sosialisasi
Teori psikoanalitik maupun kognitif
sosial mendeskripsikan pengalaman sosial yang mempengaruhi perkembangan gender
anak.
Teori psikoanalitik gender berasal dari
pandangan Sigmund Freud bahwa anak-anak prasekolah mengembangkan ketertarikan
seksual kepada orang tuanya yang berjenis kelamin berbeda denagn dirinya.
Teori kognitif sosial gender menekankan
bahwa perkembangan gender anak terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku
gender dan melalui penguatan dan hukuman terhadap gender.
3. Pandangan Kognitif
Menurut teori perkembangan kognitif,
tipe gender anak terjadi setelah mereka mengembangkan konsep gender. Teori ini
dikembangkan oleh kohlberg (1966). Ia percaya anak baru memahami gender secara
konstan setelah mencapai tahap operasional konkret Piaget yakni ketika ia
berumur tujuh tahun.
Teori Skema gender menyatakan bahwa
perhatian dan perilaku individu dituntun oleh motivasi internal untuk
menyesuaikan dengan standar sosiokultural berbasis gender dan stereotip gender.
Skema gender adalah struktur kognitif, atau jaringan asosiasi yang menata dan
menuntun persepsi individu berdasarkan gender.
Stereotip
Stereotip gender adalah kategori luas
yang merefleksikan kesan dan keyakinan tentang apa perilaku yang tepat untuk
pria dan wanita.
Sexisme berarti prasangka dan
diskriminasi terhadap individu karena jenis kelamin seseorang.
Klasifikasi Peran Gender
Konsep Androgini dikembangkan saat
semakin banyaknya ketidakpuasan pria dan wanita kepada ekspektasi gender yang
kaku. Androgini adalah konsep tentang
kehadiran karakteristik maskulin dan feminin yang diinginkan dalam diri seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar